Selasa, 07 Juni 2011

“Penerapan Independent Learning dalam Pencapaian Tujuan Pembelajaran”

Oleh : MH Muflihatul Ulfa

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran yang kini telah banyak diterapkan di banyak instansi pendidikan kedokteran adalah Problem Based Learning atau pembelajaran yang didasarkan atas masalah. Dalam pelaksanaannya peserta didik diharapkan mampu memenuhi kompetensi yang telah ditetapkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia, dimana mereka harus mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Dalam mencapai tujuan pembelajaran tersebut, agaknya mahasiswa perlu menggunakan suatu strategi belajar yang sesuai denan keadaan mereka.

Selain itu melihat kondisi psikis mahasiswa yang notabene adalah peserta didik usia dewasa, mereka mempunyai cirri-ciri yaitu antara lain: orang independent dan self directing; memiliki pengalaman yang sangat luas dan kaya dengan sumber belajar ; menilai pembelajaran sebagai suatu hal yang terintegrasi dengan kebutuhan dan tuntutan kehidupan sehari hari ; lebih tertarik pada problem centered approach daripada subject approach; lebih termotivasi untuk belajar lewat dorongan internal.(Romadlon, 2009) Sehingga perlu adanya suatu strategi belajar yang sesuai dengan pembelajaran yang diterapkan serta sesuai dengan kondidi peserta didik itu sendiri (mahasiswa).

B. Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan Independent Learning?

2. Bagaimana karakteristik Independent Learning?

3. Apakah yang dimaksud dengan tujuan pembelajaran?

4. Apakah yang dimaksud dengan sumber belajar?

5. Apakah yang dimaksud Self Directed Learning?

6. Apa manfaat dari penerapan Self Directed Learning?

7. Apa yang dimaksud dengan Critical Thinking?

8. Bagaimana karakteristik pemikir kritis?

9. Apa yang dimaksud dengan Deep Learning?

10. Bagaimana karakteristik dari Deep Learning?

11. Apa yang dimaksud dengan manejemen waktu?

C. Tujuan

1. Mampu menjelaskan pengertian serta hal-hal yang berhubungan dengan Independent Learning

2. Mampu menjelaskan pengertian serta hal-hal yang berkaitan dengan Self Directed Learning

3. Mampu menjelaskan pengertian serta hal-hal yang berkaitan dengan Critical Thinking

4. Mampu menjelaskan pengetian serta hal-hal yang berkaitan dengan Deep Learning

5. Mampu menjelaskan pengertian hal-hal yang berkaitan dengan manajemen waktu

D. Manfaat

  1. Mahasiswa dapat mengetahui lebih jelas tentang Indepandent Learning
  2. Mahasiswa dapat memilih strategi belajarnya untuk mencapai tujuan pembelajarannya
  3. Mahasiswa dapat menerapkan Independent Learning dalam belajarnya
  4. Mahasiswa dapat memilih sumber belajar yang sesuai dengan dirinya
  5. Menambah pengetahuan tentang Self Directed Learning
  6. Mahasiswa dapat menerapkan sikap Critical Thinking serta Deep Learning dalam belajarnya.
  7. Mahasiswa mampu mengatur waktunya dengan tepat

TINJAUAN PUSTAKA

A. Independent Learning

  1. Pengertian

Belajar mandiri adalah kegiatan belajar aktif yang didorong oleh niat atau motif untuk menguasai sesuatu masalah, dan dibangunn dengan bekal pengetahuan atau kompetensi yang telah dimiliki. Penetapan kompetensi sebagai tujuan belajar, dan cara pencapaiannya, baik penetapan waktu belajar, tempat belajar, tempo belajar, cara belajar, sumber belajar, maupun evaluasi hasil belajar, dilakukan oleh pembelajar sendiri.(Mudjiman, 2008)

2. Karakteristik Independent Learning

a. Sistem harus dapat dilakukan di semua tempat dimana terdapat pebelajar.

b. Sistem harus memberikan tanggungjawab untuk belajar yang lebih besar kepada pebelajar.

c. Sistem harus membebaskan anggota fakultas dari tipe tugas lain yang tidak relevan.

d. Sistem harus menawarkan kepada pebelajar pilihan yang lebih luas (lebih banyak peluang) baik dari segi mata kuliah, bentuk maupun metodologi.

e. Sistem harus memanfaatkan segala bentuk media dan metode pembelajaran yang telah terbukti efektif.

f. Sistem harus mencampur dan mengkombinasikan media dan metode.

g. Sistem harus mempertimbangkan desain dan pengembangan mata ajar yang sesuai dengan program media yang sudah ditetapkan

h. Sistem harus memelihara dan meningkatkan peluang untuk dapat beradaptasi dengan perbedaan-perbedaan individu

i. Sistem harus mengevaluasi keberhasilan belajar secara sederhana.

j. Sistem harus memungkinkan pebelajar untuk memulai, berhenti dan belajar sesuai dengan kecepatannya.

(Chaeruman, 2007)

  1. Tujuan Pembelajaran

Salah satu syarat keberhasilan proses pembelajaran adalah kejelasan tujuan. Dalam menentukan tujuan, ada dua macam pendekatan yang bisa dipakai, yaitu :

a. Tujuan berorintasi kebutuhan

Pebelajar terlebih dulu mempelajari kebutuhan pekerjaan di masa depan.

b. Tujuan berorientasi isi

Pebelajar mempunyai gagasan tentang isi matakuliah dan kemungkinan pemanfaatannya (Dirgahayu, 2008)

4. Sumber Pembelajaran

Arif S. Sadiman (1989) berpendapat bahwa, segala macam sumber yang ada diluar diri seseorang (peserta didik) dan yang memungkinkan/memudahkan terjadinya proses belajar disebut sebagai sumber belajar. (Rohani, 2004)

Klasifikasi sumber belajar, antara lain :

a. Message (pesan) yaitu informasi atau ajaran yang diteruskan oleh komponen lain dalam bentuk gagasan, fakta, arti, dan data

b. People (orang), yaitu manusia yang bertindak sebagai penyimpan, pengolah dan penyaji pesan.

c. Materials (bahan), yaitu perangkat lunak yang mengandung pesan untuk disajikan melalui penggunaan alat/perangkat keras ataupun oleh dirinya sendiri.

d. Device (alat), yaitu sesuatu (perangkat keras) yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang tersimpan dalam bahan.

e. Technique (teknik), yaitu prosedur atau acuan yang dipersiapkan untuk penggunaan bahan, peralatan, orang, lingkungan untuk menyampaikan pesan.

f. Setting (lingkungan), yaitu situasi atau suasan di sekitar mana pesan disampaikan. (Rohani, 2004)

B. Self Directed Learning

1. Pengertian

Self Directed Learning (SDL) adalah setiap peningkatan pengetahuan, keterampilan atau kinerja yang dikejar oleh setiap individu untuk alasan pribadi menggunakan cara apapun, di mana saja setiap saat pada setiap usia. (Gibbon, 2008)

Dalam self directed learning (SDL), individu mengambil inisiatif dan tanggung jawab atas apa yang terjadi. Individu pilih, mengelola, dan menilai kegiatan belajar mereka sendiri, yang dapat ditempuh kapan saja, di tempat manapun, melalui cara apapun, di segala usia.Di sekolah, guru dapat bekerja ke arah panggung SDL pada suatu waktu.

(Gibbon, 2008)

2. Prinsip Utama dalam Membangun Self Directed Learning

a. Program harus kongruen dengan kehidupan belajar.

b. Program-program harus disesuaikan dengan pematangan, transformasi dan transisi yang dialami oleh siswa.

c. Program yang harus peduli dengan semua aspek kehidupan yang utuh

d. Pembelajaran di program SDL harus mempekerjakan lengkap kapasitas manusia, termasuk indra kita, emosi dan tindakan serta kecerdasan kita..

e. Kegiatan SDL harus dilakukan pengaturan sesuai dengan perkembangan mereka.

(Gibbon, 2008)

C. Critical Thinking

1. Pengertian

Berpikir kritis adalah suatu proses dimana seseorang atau individu dituntut untuk menginterprestasikan dan mengevaluasi informasi untuk membuat sebuah penilaian atau keputusan berdasarkan keampuan, menerapkan ilmu pengetahuan dan pengalaman. (Rosyidi, 2008)

2. Ketrampilan Berpikir Kritis

a. Mengidentifikasi kasus

b. Mengidentifikasi dan mengevaluasi asumsi-asumsi

c. Mengklarifikasi dan menafsirkan ungkapan dan ide-ide

d. Mengevaluasi berbagai argument

e. Menarik kesimpulan

f. Menghasilkan argument

g. Menganalisis, mengevaluasi dan membuat kesimpulan

(Fisher, 2001)

D. Deep Learning

1. Pengertian

Deep Learning adalah memeriksa fakta-fakta baru dan ide-ide kritis dan mengikat mereka kedalam struktur kognitif yang ada dan membuat banyak hubungan antara ide-ide tersebut. (Houghton, 2004)

2. Karakteristik

a. Fokus pada argument utama atau konsep yang diperlukan untuk memecahkan masalah

b. Berinteraksi secara aktif

c. Membedakan antara argumen dan bukti

d. Membuat koneksi antara modul-modul yang berbeda

e. Menghubungkan baru dan pengetahuan sebelumnya

f. Menghubungkan pengetahuannya pada kehidupan nyata (Houghton,2004)

E. Manajemen Waktu

1. Pengertian

Manajemen waktu adalah kemampuan menentukan prioritas kerja, bekerja secara efektif, dan untuk mendelegasikan pekerjaan secara tepat . (Kusuma Ayu, 2008).

a. Cara Manajemen Waktu

Beberapa cara atau kiat-kiat manajemen waktu :

a. Menentukan bidang-bidang yang anda geluti

b. Menentukan target setiap bidang

c. Menentukan aktifitas dan perangkat yang diperlukan

d. Mengalokasikan waktu

e. Mengkalkulasi waktu

f. Membuat jadwal kegiatan

(Jawwad, 2004)

PEMBAHASAN

Pada penerapan sistem Problem Based Learning pada pendidikan kedokteran mahasiswa diharapkan mampu mencapai apa yang yang menjadi tujuan belajar mereka serta memenuhi semua kompetensi yang telah ditetapkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia. Mahasiswa sebagai peserta didik dewasa mempunyai beberapa kecenderungan dalam pembelajaran, yaitu meraka cenderung pada independent dan self directing; memiliki pengalaman yang sangat luas dan kaya dengan sumber belajar ; menilai pembelajaran sebagai suatu hal yang terintegrasi dengan kebutuhan dan tuntutan kehidupan sehari hari ; lebih tertarik pada problem centered approach daripada subject approach; lebih termotivasi untuk belajar lewat dorongan internal. (Romadhon, 2009). Karena beberapa kondisi diatas maka perlu adanya suatu strategi belajar yang sesuai dengan pembelajaran yang diterapkan, serta sesuai dengan kondisi peserta didik itu sendiri (mahasiswa).

Berdasarkan skenario yang ada pada bab ini, seorang mahasiswa fakultas kedokteran semester pertama menaruh minat pada mata kuliah perkenalan mengenai pentingnya belajar yang diarahkan diri sendiri atau Self Directed Learning), yang mana di dalamnya individu mengambil inisiatif dan tanggung jawab atas apa yang terjadi. Individu memilih, mengelola, dan menilai kegiatan belajar mereka sendiri. (Gibbon, 2008).

Self Directed Learning merupakan kata lain dari Independent Learning, yaitu merupakan kegiatan belajar yang tujuan belajar maupun cara mencapai tujuan itu ditetapkan sendiri oleh pebelajar (Mudjiman, 2008). Masih menurut Mudjiman (2008), bahwa Independent Learning identik dengan belajar mandiri, karena keduanya mempunyai cirri-ciri yang sama. Menurut Knowles (1975), Belajar mandiri adalah proses dimana seseorang mengambil inisiatif baik dengan atau tanpa bantuan orang lain, dalam melakukan diagnose kebutuhan-kebutuhan belajar mereka, merumuskan tujuan belajar, mengidentifikasi sumber-sumber belajar, memilih dan melaksanakan strategi belajar yang sesuai dan mengevaluasi belajar mereka sendiri. (Darmayanti, 2000)

Menurut Guglielmino (1991) Siswa yang memiliki kemandirian yang tinggi dalam belajarnya mempergunakan bermacam-macam sumber belajar, yaitu segala macam sumber yang ada diluar diri seseorang (peserta didik) dan yang memungkinkan/memudahkan terjadinya proses belajar (Rohani, 2004) Namun dalam penggunaan bermacam-macam sumber belajar tersebut, siswa harus mampu berpikir kritis, yaitu suatu proses dimana seseorang atau individu dituntut untuk menginterprestasikandan mengevaluasi informasi untuk membuat sebuah penilaian atau keputusan berdasarkan kemampuan, menerapkan ilmu pengetahuan dan pengalaman. (Rosyidi, 2008)

Setelah mendapatkan macam-macam sumber belajar tersebut, dalam proses pemahamannya, siswa dituntut untuk Deep Learning, yaitu memeriksa fakta-fakta baru dan ide-ide kritis dan mengikat mereka kedalam struktur kognitif yang ada dan membuat banyak hubungan antara ide-ide tersebut. Antara lain mereka harus fokus pada argument utama atau konsep yang diperlukan untuk memecahkan masalah, berinteraksi secara aktif, membedakan antara argument dan bukti, membuat koneksi antara modul-modul yang berbeda, menghubungkan pengetahuan baru dan pengetahuan sebelumnya, menghubungkan pengetahuannya pada kehidupan nyata (Houghton,2004)

Menurut Guglielmino (1991), siswa yang memiliki kemandirian yang tinggi dalam belajar, dia memiliki kemampuan mengatur waktunya (Darmayanti, 2000), yaitu kemampuan menentukan prioritas kerja, bekerja secara efektif, dan untuk mendelegasikan pekerjaan secara tepat . (Kusuma Ayu, 2008).

Dalam mencapai tujuan belajarnya mahasiswa kedokteran dapat memilih belajar mandiri sebagai strategi belajarnya, karena dalam pelaksanaan pembelajaran Problem Based Learning yang diterapkan di fakultasnya, belajar mandiri ini merupakan aspek vital penentu tercapaiya tujuan pembelajaran, yang mana pada belajar mandiri mahasiswa diharapkan mampu melakukan diagnose kebutuhan-kebutuhan belajar mereka, merumuskan tujuan belajar, mengidentifikasi sumber-sumber belajar, memilih dan melaksanakan strategi belajar yang sesuai dan mengevaluasi belajar mereka sendiri. Sehingga apa yang menjadi tujuan belajar mereka dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan.


KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Independent Learning adalah kegiatan belajar aktif yang didorong oleh niat atau motif untuk menguasasi sesuatu masalah, dan dibangunn dengan bekal pengetahuan atau kompetensi yang telah dimiliki. Penetapan kompetensi sebagai tujuan belajar, dan cara pencapaiannya, baik penetapan waktu belajar, tempat belajar, tempo belajar, cara belajar, sumber belajar, maupunevaluasi hasil belajar, dilakukan oleh pembelajar sendiri..

2. Independent Learning menjadi penentu tercapainya tujuan pembelajaran.

3. Self Directed Learning adalah setiap peningkatan pengetahuan, keterampilan atau kinerja yang dikejar oleh setiap individu untuk alasan pribadi menggunakan cara apapun, di mana saja setiap saat pada setiap usia.

4. Self Directed Learning merupakan nama lain dari Independent Learning..

5. Dalam menggunakan berbagai sumber belajar, mahasiswa dituntut untuk berpikir kritis, yaitu suatu proses dimana seseorang atau individu dituntut untuk menginterprestasikan dan mengevaluasi informasi untuk membuat sebuah penilaian atau keputusan berdasarkan keampuan, menerapkan ilmu pengetahuan dan pengalaman.

6. Dalam pemahaman informasi mahasiswa dituntut untuk Deep Learning, yaitu memeriksa fakta-fakta baru dan ide-ide kritis dan mengikat mereka kedalam struktur kognitif yang ada dan membuat banyak hubungan antara ide-ide tersebut.

7. Dalam pelaksanaan belajar mandiri diperlukan manajemen waktu, yaitu kemampuan menentukan prioritas kerja, bekerja secara efektif, dan untuk mendelegasikan pekerjaan secara tepat .

.

B. Saran

1. Sebaiknya mahasiswa menerapkan belajar mandiri dalam pencapaian tujuan pembelajaran, karena belajar mandiri merupakan aspek vital penentu tercapainya tujuan pembelajaran.

2. Sebaiknya mahasiswa mampu berpikir kritis dalam penggunaan berbagai sumber belajarnya.

3. Sebaiknya mahasiswa mampu meggunakan deep learning dalam pemahaman terhadap informasi dari sumber belajarnya.

3. Diharapkan belajar mandiri dapat membantu siswa mencapai tujuan pembelajarannya..

4. Sebaiknya dosen dapat membantu mahasiswa dalam pencapaian tujuan belajarnya, antara lain sebagai sumber belajar yang baik.


DAFTAR PUSTAKA

Chaeruman, U.A., 2007. Karakteristik Independent Learning. http://fakultasluarkampus.net/karakteristik-independent-learning (6 Oktober 2009)

Darmayanti, T., 2000. Laporan Penelitian Pengembangan Prototipe Panduan Belajar Mandiri Bagi Mahasiswa Universitas Terbuka. http://pustaka.ut.ac.id/puslata/pdf/70101.pdf (6 Oktober 2009)

Dirgahayu, 2008. Tujuan Pembelajaran. http://dirgahayu.staff.uii.ac.id/2008/09/08/tujuan-pembelajaran/(6 Oktober 2009)

Fisher, A., 2001. Critical Thinking. http://assets.cambridge.org/052100/9847/sample/0521009847ws.pdf(6 Oktober 2009)

Gibbon, M., 2008.Teaching Self Directed Learning. http://www.selfdirectedlearning.com/SDLProgram.html.(6 Oktober 2009)

Houghton, W., 2004. Deep and Surface Approaches to Learning. http://www.engsc.ac.uk/er/theory/learning.asp(6 Oktober 2009)

Jawwad, M.A.A, 2004. Manajemen Waktu. Bandung : Syamil Cipta Media.

Kusuma, A., 2008. Dasar Manajemen. www.ittelkom.ac.id(6 Oktober 2009)

Mudjiman, H., 2008. Belajar Mandiri. Surakarta : LPP UNS & UNS Press.

Rohani, A., 2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Rosyidi, I., 2008. Bagaimana Berfikir Kritis. http://id.shvoong.com/humanities/h_philosophy/1803525-bagaimana-berfikir-kritis/(6 Oktober 2009)

Tidak ada komentar: