Kamis, 30 Juni 2011

Lilin vs Bintang

Roda kehidupan akan terus berputar, dan kita senantiasa dituntut untuk melakukan yg terbaik dalam hidup kita yang hanya sekali ini. Pahit, manis, asam dan kecut akan menemani hari-hari kita. Sejatinya seberapa bahagia kita mejalani hidup itu tergantung pada bagaimana kita memaknai hidup itu sendiri. Karna hidup adalah pilihan...! Ketika kita memutuskan untuk bahagia maka kita akan bahagia, meski seberat atau sepahit apapun masalah yang sedang kita hadapi. Itu prinsipnya.

Orang yang bahagia adalah orang yang mau bersyukur. Bersyukur tidak hanya ketika kita mendapat nikmat saja, karena kasih sayang Alloh tidak hanya terletak pada nikmat yg kita rasakan, namun terkadang kasih sayangNYA terselip dalam cobaanNYA.

Hidup di dunia ini kita tidak sendiri, banyak orang di sekitar kita. Rosululloh SAW bersabda "Dan sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia.” (HR. Thabrani dan Daruquthni) . Semenjak lulus dari ma'had dulu, hadits itu yang menjadi inspirasiku dalam bertindak. Bagaimana aku bisa memberi kemanfaatan untuk orang lain. Melupakan segala keegoisan yang selama ini mungkin aku pegang. Egois dengan kepentingan diri sendiri, bagaimana mengukir prestasi setinggi-tingginya, setinggi bintang di langit. Itulah yang aku pikirkan pada saat itu, dan memang Alloh SWT tengah mengujiku dengan nikmat prestasi-prestasi yang begitu membanggakan, benar2 tengah menjadi Bintang!!

Namun suatu kali aku pernah berfikir, apa guna ini semua? jikalau hanya untuk kepuasan diri semata. Sejak saat itu aku mencoba untuk dapat memberi manfaat untuk orang lain. Lewat organisasi, kegiatan sosial, membantu orang lain, peduli terhadap sesama, atau lwt manapun yang bisa aku lakukan.

Memang ketika kita bisa memberi manfaat untuk orang lain, ada kebahagiaan tersendiri yang kita rasakan. Saat kita bisa membantu memecahkan masalah mereka, saat kita bisa membantu kesulitan bersama, saat kita bisa memberikan manfaat untuk mereka.

Tapi lama2, terkadang jenuh juga.........lhoh?? pasalnya yang aku sedihkan saat kita memang sudah punya niat memberi manfaat pada orang, disisi lain orang lain hanya ingin mengambil manfaat dari kita, so jadinya kita dimanfaatin. Jujur kalu untuk ini aku paling jengkel....!! hohoo...

Lewat organisasi setidaknya aku bisa memberikan kemanfaatn untuk orang lain. Tapi terkadang hak-hak pribadi sering juga menjadi korban. Ini sering aku rasakan saat memasuki bangku kuliah. Sering harus mengorbankan kuliah, liburan, waktu istirahat.....untuk orang lain, yahh untuk orang lain. Disaat temen2 yang lain bisa mempersiapkan materi untuk pretest misal, aku hanya bisa menggunakan sisa waktuku untuk belajar, saat temen2 yang lain bisa mempersiapkan diri untuk ujian, aku harus rela belajar di sisa waktuku, saat yang lain bisa jalan-jalan, aku harus rela wira-wiri, saat yang lain bisa bersantai-santai liburan di rumah, maka harus rela mengorbankan waktu liburan untuk tetap berkutat pada pengabdian untuk memberi kemanfaatan bagi orang lain. Tapi mungkin memang ini jalanku...

Sampai pernah suatu saat temenku menunjukkan sebuah buku karya Mimi Guarneri M.D seorang kardiolog. Dalam bukunya itu dr Mimi menceritakan tentang pengalamannya bersama pasien-pasiennya, bagaimana pengabdian-pengabdiannya untuk orang lain sampai2 dia melupakan hak-haknya...... tubuhnya kurus, kurang tidur, tidak sempat istirahat, meluapakan jalan-jalan, bahkan untuk jatuh cinta'pun dia tidak sempat, karna seluruh hidupnya ia abdikan untuk umat, untuk pasien-pasiennya.


Kata temenku "fa, kamu itu lho mirip banget ama tokoh yang ada di buku ini..!, coba kamu baca dehh!!"

Judulnya "The Heart Speaks", karena penasaran aku cari buku itu dan langsung aku beli..!! hehee...... jadi terharu ada temen yang begitu perhatiannya padaku...

Pernah suatu saat aku bertanya pada diriku sendiri "apakah kamu ingin menjadi lilin?" Karena saat itu aku berfikir kalu saya itu seperti membiarkan diri saya terbakar pelan-pelan sampai habis ketika menerangi sekitar.

Dalam hatiku menjawab "tidak, tidak, tidak! aku tidak ingin menjadi lilin..!"
Karena menurutku Allah SWT tentu tidak akan mengizinkan hambaNYA mendzolimi dirinya sendiri. Artinya tetep memberi manfaat pada orang dengan tidak mendzolimi diri sendiri.


Aku tidak ingin menjadi lilin...!! tapi aku harus tetap memberikan manfaat untuk orang lain!

tapi bagaimana caranya ??

Ahayyy......^^

kenapa tidak mencoba menjadi matahari saja atau minimal lampu philip dehh :) hahaa..... (idenya orang anehh!!)

Aku yakin bahwa apa yang aku lakukan adalah benar, dan mungkin karna aku percaya bahwa aku bisa, aku kuat dan aku terpilih untuk melakukan itu semua! yahh aku terpilih!! itu sugesti yang aku tanamkan...!!

Karena aku memilih hidup bahagia, maka aku harus melewati semua ini tanpa harus terbakar seperti lilin!

Menjadi bintang tapi yang bisa memberi manfaat untuk orang lain, bukan bintang di langit yang hanya bisa bersinar untuk dirinya sendiri, bukan bintang yang hanya bisa bersinar hanya untuk memperlihatkan kecantikan dirinya saja,..! tapi sebuah bintang yang paling dekat dengan Bumi !! yang paling terasa manfaatnya. Ya ! MATAHARI !......menjadi matahari yang bisa memberikan pencerahan dan kemanfaatan bagi jutaan makhluk di bumi ^^

Mari tebarkan manfaat sebanyak2nya.....!!

Tetep percaya, suatu saat nanti Alloh SWT pasti akan menggantinya dengan yang lebih indah!!
Man yazro' yahsud..!! mungkin bukan di dunia ini, mungkin di akherat kelakk....Amiin Ya Robb...

Bukan seberapa pintar kamu dalam akademismu,
bukan pula seberapa cerdasnya otakmu,
namun seberapa besar kualitas keilmuanmu untuk dirimu dan masyarakatmu; seberapa besar peran ilmumu untuk merubah, menata dan membangun masyarakatmu..! ^^

1 komentar:

KAUM MODERAT-REFORMIS mengatakan...

SUBHANALLAH: Curhat nihhhhhhhhh,.....

trimakasih dekkk,,,
sungguh menginspirasiku:

Tapi mzqi gak mau ahhh dibilang anehhhh. hehehe

mari menjadi matahari