Selasa, 25 Desember 2012

Laa taghdhob...!

Dari Abu Hurairah ra, ada seorang lelaki berkata kepada Nabi saw, “Berilah saya nasihat.” Beliau bersabda, “Jangan marah.” Lelaki itu terus mengulang-ulang permintaannya dan beliau tetap menjawab, “Jangan marah.” (HR. Bukhari)
Imam Nawawi rahimahullah mengatakan, “Makna jangan marah yaitu janganlah kamu tumpahkan kemarahanmu. Larangan ini bukan tertuju kepada rasa marah itu sendiri. Karena pada hakikatnya marah adalah tabi’at manusia, yang tidak mungkin bisa dihilangkan dari perasaan manusia.”

Banyak manfaat yang kita dapat ketika kita bisa menahan marah, baik dari segi kesehatan, psikologis sampai hikmah kehidupan. Jangan dikira orang marah itu orang yang kuat, malahan sebaliknya, orang marah itu ternyata mereka lemah, mereka tidak mampu mengendalikan diri mereka sendiri. Justru orang kuat itu seperti yang dikatakan Rasulullah ini,
Rasulullah saw bersabda: “Orang kuat itu bukanlah orang yang dapat bergulat. Tetapi orang kuat ialah orang yang dapat menahan nafsunya ketika sedang marah.” (Mutafaq’alaih)

Menurut para ahli ternyata ketika marah kita membutuhkan 60 otot untuk berkontraksi, dan
kebalikannya untuk tersenyum kita hanya butuh 16 otot yang berkontraksi. Repot-repot amat mengkontraksikan 60 otot, padahal tiap kontraksi otot itu pasti membutuhkan ATP, sedangkan ATP sendiri kita dapet hasil pembakaran sel kita, pasti butuh banyak bahan untuk mendapatkan ATP tersebut. Daripada makan sepiring ATP nya cuma habis buat marah, mending senyum. Marah itu merugikan, sedangkan senyum itu menguntungkan.

Secara medis, yang terjadi pada tubuh kita ketika marah yaitu diatur oleh bagian otak kita yang bernama Amygdala, ini merupakan bagian pusat emosi seseorang. Jadi teringat film Jepang tentang neurosurgery, Profesornya menunjukkan foto MRI hasil emosi positif seseorang saat jatuh cinta! hasilnya bagian amygdala membentuk sebuah daerah yang tiba2 warnanya berubah menjadi merah dan membentuk gambaran hati. Cikiwirr....itu membuktikan bahwa amygdala itu tentang pengontrolan emosi seseorang, baik emosi positif maupun negatif. 

Pada saat kondisi emosional (marah), amygdala kita yang memegang peranan penting. Disini amygdala mentransformasikan semua informasi melalui pancaindera dengan satu pertanyaan yg sangat sederhana (bahkan primitif) seperti "Apakah ini merupakan hal yang saya benci?", "Saya takuti?" dan lainnya. Jika jawaban atas pertanyaan tersebut "ya", maka tahap selanjutnya amygdala mengirimkan sinyal ke semua bagian otak untuk siaga. Kalo otak sudah mengumpulkan sinyal-sinyal tersebut, tahap selanjutnya adalah mengkomando organ-organ untuk ikut berperan serta menghasilkan kondisi marah. Jantung akan berdenyut lebih kencang, otot2 wajah kita terutama akan berkontraksi, belum lagi otot lain jika sudah dikomando otak untuk melakukan aktivitas banting/lempar/kaplok apalagi itu....termasuk mulut jika sudah dikomando dari otak pun akan mengeluarkan kata2 yang tidak bisa terkontrol lagi. 

Kalo jantung sudah berdenyut lebih dari normal, maka hati-hatilah para penderita hipertensi, pasti akan berdenyut pusingmu di kepala, dan hati-hati penderita kolesterol, alirannya yang kencang akan meluruhkan plak2 aterosklerosis dan membuat sumbatan di pembuluh darah kecil, jika menyumbatnya di otak, matilah sel-sel otak timbul stroke, jika menyumbatnya di pembutuh darah menuju jantung, matilah sel jantung maka timbullah henti jantung! Na'udzubillahhh....
.....so, apa untungnya mengekspresikan marah?
Astaghfirullaah....!!
Rasulullah saw bersabda, “Apabila salah seorang dari kalian marah dalam kondisi berdiri maka hendaknya dia duduk. Kalau marahnya belum juga hilang maka hendaknya dia berbaring.” (HR. Ahmad)
Ada Pe-eR buat kita, coba cari tau tinjauan medisnya, kenapa saat marah berdiri kita harus duduk kemudian berbaring dan trakhir berwudlu??  ^,^

 ***

Ketika kita menggunakan 1 menit untuk marah
Berarti kita telah melepaskan begitu saja 60 detik kebahagiaan kita.
Marah itu nggak keren...!!!

Hhhhhhhh......!!!!!!!!!!
Marah????
Engga banget deeehh !!!



1 komentar:

Ferdi saeedsanie mengatakan...

Subhanalloh, ilmu yang bermanfaat..