Mengapa
saya tidak bekerja? Bukankah saya dokter?
Memang.....
Dan sangat mungkin
bagi saya untuk bekerja pada waktu itu.
Namun, saya pikir buat apa uang
tambahan dan kepuasan batin yang barangkali cukup banyak
itu jika akhirnya diberikan pada seorang perawat pengasuh anak bergaji
tinggi dengan risiko kami sendiri kehilangan kedekatan pada anak
sendiri?
Apa artinya tambahan uang dan kepuasan profesional jika
akhirnya anak saya tidak dapat saya timang dan saya bentuk sendiri
pribadinya?
Anak saya akan tidak mempunyai ibu.
Seimbangkah anak
kehilangan ibu bapak?
Seimbangkah orangtua kehilangan anak dengan uang
dan kepuasan pribadi tambahan karena bekerja?
Itulah sebabnya saya
memutuskan menerima hidup pas-pasan. Tiga setengah tahun kami bertiga
hidup begitu.
_dr. Ainun Habibie_
***
Sangat menginspirasi, kukira memang seperti itulah harusnya seorang wanita. Sesibuk apapun karirnya, dia tidak boleh melupakan kewajiban utamanya sebagai seorang istri dan ibu. Bahkan aku mengimpikan untuk tidak pernah lepas dari mendidik anak2ku kelak, ingin selalu dekat dengan mereka, dan aku sendiri yang akan mendampingi mereka dalam membentuk kepribadian mereka. Kasih sayang orang tua tidak akan tergantikan dengan perawatan baby sitter maupun gelimangan harta sekalipun. Kepuasan hidup akan harta ataupun jabatan tidak ada artinya tanpa adanya kedekatan dengan anak-anak.
Kelak, ingin kuasuh anak-anakku dengan dekapan tanganku sendiri (bersama suamiku)....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar